Jumat, 07 Februari 2014

proses pembakaran mesin diesel


Proses Pembakaran Mesin Diesel
Pada waktu nozle injektor mulai menginjeksikan bahan bakar maka akan terjadi proses yang disebut dengan keterlambatan antara awalnya penyemprotan dengam mulainya bahan bakar terbakar (A – B) atau sepanjang daerah pembakaran tertunda. Jika dimulainya awal penyemprotan bahan bakar oleh injector pada titik A yaitu pada akhir langkah kompresi maka bahan bakar dan udara tidak segera akan terbakar pada titik A tersebut akan tetapi awalnya pembakaran terjadi pada titik B, injektor terus menyemprotkan bahan bakar sampai piston melewati TMA (titik mati atas) setelah langkah kompresi atau awal langkah usaha, untuk lebih jelasnya lihat grafik di bawah ini;
Diagram pembakaran motor diesel
Diagram Pembakaran Motor Diesel
1) Pembakaran tertunda (Ignition Delay) (A-B)
Tahap ini merupakan persiapan sebelum terjadi pembakaran. Bahan bakar disemprotkan (mulai dari titik A) oleh injektor berupa kabut ke udara panas dalam ruang bakar dan bercampur sehingga menjadi campuran yang mudah terbakar. Pada tahap ini bahan bakar belum terbakar atau dengan kata lain pembakaran belum dimulai. Pembakaran akan mulai pada titik B. Peningkatan tekanan terjadi secara konstan karena piston terus bergerak ke TMA. 
2) Rambatan Api (B - C):
Campuran udara dan bahan bakar yang mudah terbakar telah terbentuk dan merata di seluruh bagian dalam silinder. Awal pembakaran mulai terjadi di beberapa bagian dalam silinder. Pembakaran ini berlangsung sangat cepat sehingga terjadilah letupan (explosive). Letupan ini berakibat tekanan dalam silinder meningkat dengan cepat pula. Akhir tahap ini disebut tahap pembakaran letupan.

3) Pembakaran langsung (C-D).
Nozzle Injektor terus menyemprotkan bahan bakar dan berakhir pada titik D. Karena injeksi bahan bakar terus berlangsung maka tekanan beserta suhu tinggi akan terus berlanjut di dalam silinder. Akibatnya, bahan bakar yang di semprotkan akan langsung terbakar oleh panas. (Titik D adalah tekanan maksimum yang dicapai dalam proses pembakaran tersebut). Pembakaran dikontrol oleh jumlah bahan bakar yang disemprotkan, sehingga tahap ini dapat disebut juga tahap pengontrolan pembakaran.

4) Pembakaran lanjutan (D-E).
Pada titik D, injeksi bahan bakar sudah berhenti, namun bahan bakar belum terbakar seluruhnya. Pada periode (dari titik D-E) ini sisa bahan bakar dan udara yang belum terbakar diharapkan akan terbakar seluruhnya. Apabila tahap ini terialu panjang akan menyebabkan suhu gas buang meningkat dan efisiensi pembakaran menjadi berkurang berkurang.

fungsi camshaft atau poros nok

camshaft
Fungsi utama camshaft atau poros nok ada 3 (tiga) yaitu :
1. Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian atau FO
2. Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
3. Untuk memutar poros distributor karena pada camshaft terdapat gigi penggerak distributor atau (Distributor drive gear)

pengertian motor 4 tak dan motor 2 tak



Pengertian Motor 4 tak dan 2 tak

Motor adalah sebuah engine yang mengubah energy kimia (bahan bakar) ditambah udara menjadi energy mekanik/gerak, sudah tahu kan sob, kalau energy itu tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat dirubah kedalam bentuk energy lain, motor berdasarkan type nya dapat dibagi menjadi 3, motor 4 cycle engine (4 tak), 2 cycle engine (2 tak), dan motor wangkle. Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari motor 4 tak dan 2 tak. Semoga bermanfaat.

  1. Motor 4 tak

Motor 4 tak atau 4 cicle engine adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya membutuhkan 4 kali piston bolak-balik, 2 kali putaran poros engkol dan menghasilkan 1 kali langkah usaha. Contoh motor 4 tak : Honda supra, Yamah vega, Yamaha jupiter, Pithong dan lain sebagainya.

  1. Motor 2 tak

Motor 2 tak atau 2 cycle engine adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya membutuhkan 2 kali piston bolak-balik, 1 kali putaran poros engkol dan  menghasilkan 1 langkah usaha. Contoh motor 2 tak : Yamaha RX King, Vespa, Kawasaki Ninja, Force One, dan lain sebagainya.
Nah.. kira-kira sobat sudah punya gambaran belum..? kalau sudah coba simbah tanya, kira kira dari ke 2 motor tersebut mana yang lebih cepat melajunya,? Jika cc kedua motor sama, dan anggap saja semua sama kecuali jenisnya.

Jawabannya :

Yang tercepat diantara keduanya adalah motor 2 tak,.. benar atau tidak jawaban sobat..? jika masih salah, coba sobat perhatikan lagi, dan baca berulang-ulang,.. nihh penjelasannya.. diatas kan sudah saya sebutkan, kalau motor 4 tak itu membutuhkan 4 kali piston naik turun dan 2 kali putaran poros engkol untuk menghasilkan 1 kali langkah usaha,
Sedangkan motor 2 tak hanya membutuhkan 2 kali piston naik turun dan 1 kali putaran poros engkol saja, untuk menghasilkan 1 langkah usaha.. jadi misalkan kedua motor tersebut sama sama sudah 12 kali piston naik turun, maka motor 4 tak akan menghasilkan 3 kali langkah usaha, sedangkan motor 2 tak menghasilkan 6 kali langkah usaha, hampir 1 : 2.. sudah jelas belum sob,..?

Langkah usaha ini nantinya akan diubah dengan mekanisme tertentu sehingga dapat menggerakkan sebuah motor atau mobil, semakin besar dan banyak langkah usahanya, maka semakin besar pula tenaga dan kecepatab mobil/motor tersebut. Sekarang udah jelas kan.. jika belum juga silahkan sobat bertanya pada guru ketika disekolah.

Mungkin ini saja yang dapat simbah sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf, dan jangan lupa baca artikel yang lainnya, tidak hanya pengertian motor 4 tak dan 2 tak.. he he 

sistem pengapian konvensional dan bagian bagiannya

sistem pengapian konvensional
Sistem Pengapian Konvensional

Sistem Pengapian Konvensional Dan Bagian-bagiannya - Motor pembakaran dalammenghasilkan tenaga dengan jalan membakar capuran udara dan bahan bakar di dalam silinder. Pada motor bensin, loncatan bunga api pada busi diperlukan untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresikan oleh piston di dalam silinder. Sedangkan pada motor diesel udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi sehingga menjadi sangat panas, dan bila bahan bakar di injeksikan ke dalam silinder, maka akan terbakar secara serentak.

Karena pada motor bensin proses pembakaran di mulai oleh loncatan bunga api pada busi, maka diperlukan suatu sistem yang berfungsi menghasilkan loncatan bunga api pada busi, untuk beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan untuk proses pembakaran. Sistem pengapian (ignition sistem) pada automobile berfungsi untuk menaikkan tegangan baterai menjadi 10KV atau lebih dengan mempergunakan ignition coil dan kemudian oleh distributor di bagi bagi ke busi melalui kabel tegangan tinggi.

Sistem pengapian konvensional adalah salah satu sistem pengapian baterai pada motor bensin yang masih menggunakan platina untuk memutus hubungkan arus primer koil, yang nantinya bertujuan untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi pada kumparan skunder yang akan disalurkan ke masing masing busi.

Sistem pengapian konvensional setidaknya bagian bagiannya sebagai berikut :
a. Baterai
Menyediakan arus listrik tegangan rendah (biasanya 12 volt) untuk ignation coil.

b. Ignition Coil
Menaikan tegangan yang di terima dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian di dalam silinder. Lebih spesifiknya ignition coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12 volt yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada busi.

c. Distributor
Berfungsi membagikan (mendistribusikan) arus tegangan tinggi yang dihasilkan (dibangkitkan) oleh kumparan skunder pada ignation coil ke busi pada tiap-tiap selinder sesuai dengan firing order (urutan pengapian).
bagian-bagian-distributor-dalam sistem pengapian konvensional

Bagian-bagian tersebut terdiri dari:
- Cam (nok)
Membuka Kontak point platina (breaker point) pada sudut crankshaft (poros engkol) yang tepat untuk masing masing silinder
- Breaker point (platina)
Berfungsi Memutuskan hubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer (arus primer) dari ignation coil, yang bertujuan untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi pada kumparan skunder ignition coil, yang diperlukan untuk pengapian di masing masing silinder.
 - Capasitor (condensor)
Menyerap lompatan bunga api yang terjadi antara breaker point (pada platina) pada saat membuka dengan tujuan menaikan tegangan coil skunder.
- Centrifugal Governor advancer
Berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini terdiri dari governor weight dan governor spring.
- Vacuum Advancer
Memajukan atau mengundurkan saat pengapian sesuai dengan beban mesin (vacuum Intake manifold) yang bertambah atau berkurang.
- Rotor
Membagikan arus listrik tegangan tinggi yang di hasilkan oleh ignation coil ke tiap-tiap busi.
- Distributor Cap
Berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang telah dibangkitkan di kumparan skunder dari rotor ke kabel tegangan tinggi untuk masing- masing selinder sesuai dengan urutan pengapian.

d. Kabel tegangan tinggi
Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. Kabel tegangan tinggi harus mampu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition col ke busi busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran. Oleh sebap itu penghantar (core) dibungkus dengan insulator karet yang tebal untuk menghindari adanya kebocoran arus listrik tegangan tinggi. Insulator karet tersebut, kemudian dilapisi oleh pembungkus (sheath).

e. Busi
Berfungsi untuk mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Arul listrik tegangan tinggi dari distributor menimbulkan bunga api dengan temperatur tinggi di antara elektroda tengah dan massa dari busi untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar yang sebelumnya telah di kompresikan.

mekanisme penggerak kopling pada kendaraan


Kita Punya - Mekanisme Penggerak Kopling
1) Tipe kopling mekanis
Kopling mekanis (mechanical clutch) terdiri dari bagian-bagian seperti gambar di bawah ini. Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk membebaskan kopling diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release cable). Kelebihan dari mekanisme penggerak kopling jenis mekanis adalah murah, mudah perawatannya, kontruksinya sederhana dan lain sebagainya. Sementara itu kekurangannya, kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan dengan yang hidraulis, apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering macet dan juga seret.

Mekanisme penggerak kopling tipe makanis
Mekanisme penggerak tipe mekanis

2) Tipe kopling hidrolis
Pada kopling tipe ini, pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling (clutch release fork) melalui silinder pembebas (release cylinder). Pada kopling tipe ini diperlukan komponen-komponen yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem mekanis, tetapi mampu memindahkan tenaga yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan-kendaraan besar. Biasanya sebuah rancangan akan mempunyai kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan sistem kopling hidraulis ini, untuk itu dapat dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan sistem kopling hidraulis yaitu :
mekanisme penggerak kopling tipe hidraulik
Mekanisme penggerak Tipe Hidraulis
Kelebihannya :
  • Kehilangan tenaga akibat gesekan lebih kecil, sehingga penekanan pedal kopling lebih ringan.
  • Pemindahan tenaga pedal kopling lebih cepat sehingga kerja kopling lebih baik
  • Penempatan pedal kopling dan master silinder mudah ditempatkan sesuai dengan keadaan.
Kekurangannya :
  • Konstruksinya lebih rumit
  • Kerja kopling akan terganggu atau tidak akan baik apabila terjadi kebocoran atau terdapat udara pada sistem kopling.
Read : Kopling Gesek Plat Tunggal
  
a) Master silinder kopling
Master silinder kopling atau clutch master cylinder terdiri dari reservoir, piston cylinder cup, katup dan lain-lain, tekanan hidraulis dihasilkan oleh gerakan piston. Batang penekan kopling (cluth pushrod) tertarik kearah pegas pembalik pedal (pedal return spring). Pada beberapa kendaraan niaga menggunakan master silinder dengan tambahan booster.

master silinder kopling
Master Silinder Kopling
Master silinder berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik, menekan pedal kopling menyebabkan push rod bergerak terhadap piston untuk menutup return port, minyak terhisap dari reservoir. Saat pedal dilepaskan menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke posisi semula, return port terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir.

b) Silinder pembebas kopling
Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi atas dua tipe; tipe yang bisa disetel (adjustable type) dan tipe menyetel sendiri (self-adjusting type). 
Tipe yang bisa disetel (adjustable type) Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan piston pada release cylinder mendorong pushrod dan mendorong garpu pembebas (clutch release fork).  Silinder pembebas mempunyai saluran pembuang udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis, dan pegas pembalik menjaga agar garpu pembebas kopling dan batang penekan tetap bersentuhan satu sama lainnya. Konstruksi silinder pembebas (release cylinder.)
Tipe menyetel sendiri (self-adjusting type).
Penyetelan kebebasan garpu pembebas kopling dilakukan dengan cara merubah panjang batang penekan. Pada kendaraan Modern, untuk menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan silinder pembebas tipe menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe menyetel sendiri tidak menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai gantinya maka pada silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar garpu pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.

fungsi platina atau breaker point


Fungsi Platina  - Platina atau breaker point merupakan salah satu komponen sistem pengapianyang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan skunder pada ignition coil, dengan jalan induksi magnet listik (electromagnetic induction). Platina bekerja seperti switch (saklar) yang menyalurkan supply listrik dari kumparan primer koil ke massa dan memutuskan aliran listrik tersebut untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi. Pembukaan dan penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan.

Gambar Platina (Breaker Point)
Gambar Platina (Breaker Point)
Cara Kerja Platina :
Pada saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina kearah kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih jauh maka platina akan kembali pada posisi menutup dan demikian seterusnya.

Pada saat platina dalam kondisi menutup, maka arus listrik yang mengalir dari baterai (aki)melalui primer koil akan disalurkan oleh platina ke massa, sehingga membuat kumparan primer koil terjadi kemagnetan. Saat platina mulai membuka, maka kemagnetan pada kumparan primer coil akan hilang dengan cepat dan tiba tiba. Kehilangan kemagnetan pada kumparan primer tersebut akan dapat membangkitkan tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder, bisa mencapai 10.000 Volt (bahkan lebih). Tegangan tinggi yang dihasilkan ini kemudian akan disalurkan ke masing masing busi, sehingga pada busi akan timbul loncatan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir langkah kompresi.

fungsi saringan atau filter kendaraan

Fungsi SARINGAN BAHAN BAKAR atau Fuel Filter
Fuel Filter


Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran pada bahan bakar yang akan mengalir ke karburator. Konstruksi dan lokasi saringan bahan bakar bermacam-macam, diantranya:

  1. Menyatu dengan kran bahan bakar
  2. Diantara tangki dengan karburator
  3. Di karburatar
Hal yang perlu diperhatikan pada saringan bahan bakar antara lain:

  1. Bersihkan saringan secara periodic
  2. Pemasangan saringan tidak boleh terbalik karena saringan akan cepat tersumbat.

fungsi karburator kendaraan

FUNGSI KARBURATOR
karburator

Proses pembakaran akan terjadi bila terdapat 3 unsur utama yaitu:

  1. Bahan bakar
  2. Oksigen atau udara
  3. Api atau temperatur diatas titik nyala bahan bakar.



Pembakaran akan lebih mudah dilakukan bila bahan bakar dalam bentuk kabut atau butiran kecil dengan komposisi campuran udara dan bahan bakar tepat. Proses pengabutan bahan bakar dan bercampurnya  udara dengan bahan bakar disebut proses karburasi, alat yang digunakan untuk proses karburasi disebut karburator.



Dengan demikian karburator berfungsi :

1.   Mengkabutkan bahan bakar sehingga mudah dibakar

2.  Mencampur udara dan bahan bakar pada komposisi yang paling tepat sesuai dengan kondisi kerja mesin.

3.   Mengontrol jumlah campuran yang masuk kedalam silinder guna mengontrol tenaga dan kecepatan sepeda motor.